Soft Opening Taman Bhinneka: Wisata Toleransi Dan Simbol Keberagaman Di Kota Pahlawan
Dalam semangat toleransi dan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Yayasan Pondok Kasih (YPK) menggelar Soft Opening Taman Bhinneka Nusantara Creativity Center (NCC) pada Kamis, 20 Mei 2025. Lebih dari 500 tamu hadir, termasuk pejabat pemerintah, tokoh lintas agama, budayawan, akademisi, dan perwakilan ormas berbagai suku di Jawa Timur. Acara di Surabaya dibuka dengan pemberian santunan kepada anak yatim-piatu sebagai wujud kepedulian dan dasar Taman Bhinneka.
Ketua FBM, Bapak Syuhada Endrayono, S.H., menekankan bahwa nasionalisme menjadi inspirasi pembangunan Taman Bhinneka. “Di sini terwujud Indonesia sejati dengan keberagaman yang hidup dalam semangat kebangkitan nasional. Taman Bhinneka bukan hanya sarana edukasi, tetapi juga ruang inspiratif bagi masyarakat,” jelasnya.
Ketua Forum Beda Tapi Mesra (FBM), Bapak Syuhada Endrayono, S.H., menekankan bahwa nasionalisme menjadi inspirasi utama pembangunan Taman Bhinneka oleh Pondok Kasih. "Di sini terwujud Indonesia sejati—keberagaman tumbuh subur dalam semangat kebangkitan nasional. Taman Bhinneka bukan hanya sarana edukatif, tetapi juga ruang inspiratif bagi pengembangan masyarakat," jelasnya.
Dr. Hana Amalia Vandayani, akrab disapa "Mama Hana", sebagai Pendiri dan Penggagas Taman Bhinneka, menegaskan kebanggaannya pada Indonesia yang berideologi Pancasila. “Taman Bhinneka merupakan wujud nyata nilai-nilai Pancasila—sebagai 'Indonesia Kecil'—di mana agama, budaya, dan pertanian perkotaan bersatu dalam harmoni,” ujarnya penuh semangat.
Puncak acara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Mama Hana, didampingi Ibu Indah dan Bapak Syuhada, sebagai simbol dibukanya Taman Bhinneka. Berbagai pertunjukan seni seperti angklung, vocal group IMP, Tari Yasaman Sriwijaya, musik kolintang Minahasa, dan Tari Empat Etnis Sulawesi Selatan turut memeriahkan acara. Taman Bhinneka hadir sebagai ikon keberagaman di Surabaya, menjadi ruang inspiratif yang mengajak masyarakat merayakan perbedaan dan memperkuat persatuan. (MH).
Ketua FBM, Bapak Syuhada Endrayono, S.H., menekankan bahwa nasionalisme menjadi inspirasi pembangunan Taman Bhinneka. “Di sini terwujud Indonesia sejati dengan keberagaman yang hidup dalam semangat kebangkitan nasional. Taman Bhinneka bukan hanya sarana edukasi, tetapi juga ruang inspiratif bagi masyarakat,” jelasnya.
Ketua Forum Beda Tapi Mesra (FBM), Bapak Syuhada Endrayono, S.H., menekankan bahwa nasionalisme menjadi inspirasi utama pembangunan Taman Bhinneka oleh Pondok Kasih. "Di sini terwujud Indonesia sejati—keberagaman tumbuh subur dalam semangat kebangkitan nasional. Taman Bhinneka bukan hanya sarana edukatif, tetapi juga ruang inspiratif bagi pengembangan masyarakat," jelasnya.
Dr. Hana Amalia Vandayani, akrab disapa "Mama Hana", sebagai Pendiri dan Penggagas Taman Bhinneka, menegaskan kebanggaannya pada Indonesia yang berideologi Pancasila. “Taman Bhinneka merupakan wujud nyata nilai-nilai Pancasila—sebagai 'Indonesia Kecil'—di mana agama, budaya, dan pertanian perkotaan bersatu dalam harmoni,” ujarnya penuh semangat.
Puncak acara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Mama Hana, didampingi Ibu Indah dan Bapak Syuhada, sebagai simbol dibukanya Taman Bhinneka. Berbagai pertunjukan seni seperti angklung, vocal group IMP, Tari Yasaman Sriwijaya, musik kolintang Minahasa, dan Tari Empat Etnis Sulawesi Selatan turut memeriahkan acara. Taman Bhinneka hadir sebagai ikon keberagaman di Surabaya, menjadi ruang inspiratif yang mengajak masyarakat merayakan perbedaan dan memperkuat persatuan. (MH).
