Yayasan Pondok Kasih Peduli Papua: Menyalakan Harapan Dari Tanah Yang Terlupakan
Di balik hutan lebat, pegunungan indah dan destinasi wisata kelas dunia, Papua menyimpan kisah anak-anak yang bermimpi besar namun terhalang oleh keterbatasan. Akses pendidikan yang layak masih menjadi tantangan serius. Banyak siswa kelas 5 dan 6 SD belum lancar membaca dan menulis. Ketertinggalan ini menciptakan kesenjangan akademik yang menyulitkan mereka bersaing secara nasional. Menurut data UNICEF, lebih dari 620.000 anak usia sekolah di Papua belum mendapatkan pendidikan yang memadai dan di wilayah ini kekurangan lebih dari 20.000 guru tingkat dasar.

Menjawab tantangan tersebut, Yayasan Pondok Kasih Zona Papua hadir dengan komitmen kuat melalui Program Nasional Pencerdasan Anak Bangsa (PAB) yang merupakan pendidikan non-formal, berfokus pada meningkatkan kecerdasan, kompetensi dan akhlak secara terencana dan terpadu, diharapkan dapat membantu menjawab tantangan pendidikan dengan melibatkan pemerintah dan pihak swasta. Dengan penuh cinta dan visi besar telah membuka 32 Rumah Baca dan mengoperasikan Mobil Pintar serta Kapal Pintar yang menjangkau anak-anak di pelosok dan pesisir. Tim relawan tak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai kehidupan. Meski menghadapi medan berat, minimnya sarana hingga keterbatasan dana, semangat mereka untuk mencerdaskan generasi muda Papua tak pernah padam. Program ini bukan sekadar menghadirkan buku dan pelajaran, tetapi juga membuka ruang bagi anak-anak untuk bermimpi. Di pantai yang tenang, di bawah rindangnya pohon, atau di dermaga kecil yang sunyi, mereka belajar membaca, menulis, berhitung, menggambar, serta mengenal karakter dan bahasa Indonesia maupun Inggris dengan baik dan benar. Mata mereka berbinar, menyambut ilmu dengan antusiasme yang tulus.

Mobil Pintar berfungsi sebagai perpustakaan berjalan, membawa buku dan alat tulis ke desa-desa terpencil. Kapal Pintar menyusuri sungai dan laut, menjangkau wilayah pesisir yang sulit dijangkau. Rumah Baca menjadi tempat aman untuk membangun literasi dan imajinasi. Di sana, buku bukan sekadar benda, melainkan jendela menuju dunia yang lebih luas. Dengan dukungan dari orangtua, pemerintah dan TNI, Pondok Kasih terus melangkah maju, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Dari Rumah Baca kecil di balik bukit, akan lahir pemimpin besar yang membangun tanahnya sendiri. Karena pendidikan bukan hanya tentang ilmu, tetapi tentang harapan. Papua tidak dilupakan, ia sedang dibangkitkan. Mari bersama kita wujudkan harapan mereka melalui donasi Anda. (MH)