Kasus Anak Bunuh Diri Di Tana Toraja Tidak Terdengar Lagi!

 

Yayasan Pondok Kasih secara nasional memiliki 3 program, yaitu Pemenuhan Hak Sipil (PHS), Pencerdasan Anak Bangsa (PAB) dan Pengembangan Pemuda Agen Pendamai, Pemersatu dan Perubahan Bangsa (PAP3B). Diawali dengan kondisi pelajar dan pemuda di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang mengalami masalah seperti narkoba, pergaulan bebas dan aborsi, bunuh diri, kurangnya persatuan dan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Oleh sebab itu, Yayasan Pondok Kasih melalui program PAP3B membuat rencana pelayanan, dan oleh kemurahan Tuhan pelayanan ini dapat terlaksana dengan baik. Di Kabupaten Palu, Sulawesi Tengah (25-26 Juli 2023) dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (27 Juli 2023) dan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (31 Juli-01 Agustus 2023).

 

Tana Toraja terdiri dari 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Toraja dan Toraja Utara. Daerah yang terkenal dengan prosesi pemakaman orang mati, konon merupakan yang termahal di dunia. Daerah ini banyak dikunjungi wisatawan manca negara dan domestik setiap tahun karena keindahan alamnya. Meskipun demikian masalah bunuh diri sangat tinggi dikalangan pelajar dan pemuda. Tahun 2020 tercatat ada 30 kasus bunuh diri dan pada tahun 2021-2023 tercatat 22 kasus. Berdasarkan berbagai sumber, alasan bunuh diri sangat beragam, seperti karena anak tidak punya tempat untuk berbagi cerita, kesepian, terabaikan, mengalami (korban) bullying, relasi dengan orang tua bermasalah dan ikut-ikutan atau terinspirasi bunuh diri dari kasus sebelumnya. Namun hal yang sangat miris adalah ditengah maraknya kasus tersebut, ternyata kurang mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan.

Adapun kegiatan yang dilakukan Yayasan Pondok Kasih adalah seminar 2 hari pada 31 Juli dan 1 Agustus 2023 yang dihadiri 2.500 orang pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bersama Kepala Sekolah, Guru dan didukung oleh Dandim Tana Toraja bersama tokoh-tokoh gereja, masyarakat dan para pegiat anak se Tana Toraja di Rumah Doa Rantepao. Dengan tujuan, pertama, memperkuat pertahanan diri baik secara individu maupun komunitas anak dari ancaman bahaya narkoba, pergaulan bebas, aborsi dan bunuh diri. Kedua, menjalin kerukunan, keharmonisan agar tercapai persatuan lintas denominasi, suku, daerah dan sekolah. Ketiga, membina pemuda dan pelajar untuk memiliki iman yang kuat, nilai-nilai moral, takut akan Tuhan, integritas, toleransi, team work dan inovatif. Keempat, membangun karakter untuk mengasihi Tuhan, sesama dan bangsa; menghormati dan taat pada orangtua. Kelima, mempersiapkan pelajar dan pemuda untuk memasuki forum-forum kebangsaan nasional dan internasional

Pelayanan anak di Tana Toraja telah berlangsung 1 tahun dan dilakukan oleh 16 orang Tim Lokal yang yang terdiri dari Hamba Tuhan dan Tokoh Masyarakat yang punya hati, kompak, masif, sukarela, bahu-membahu dan berkelanjutan tanpa kenal lelah. Sampai saat ini, Tim Lokal yang menamakan diri “Pondok Kasih Toraja” telah berhasil melayani sekitar 7.550 anak yang berasal dari 9 SMP dan SMA di Tana Toraja. Berkat pelayanan mereka, kasus bunuh diri tidak terdengar lagi.

 

Hal sederhana yang diinisiasi oleh Yayasan Pondok Kasih membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat se Tana Toraja. Gerakan ini terus dilanjutkan oleh mereka yang sudah terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Yayasan Pondok Kasih karena mereka ingin melihat generasi muda di Tana Toraja dapat berhasil dan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Related Posts